Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB

 




UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOAD&D/object oriented analysis and design) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. UML merupakan gabungan dari metode Booch,Rumbaugh (OMT) dan Jacobson. Tetapi UML  mencakup lebih luas daripada OOAD. Pada pertengahan saat pengembangan UML, dilakukan standarisasi proses dengan OMG(Object Management Group) dengan harapan UML bakal menjadi bahasa standar pemodelan pada masa yang akan datang (yang sekarang sudah banyak dipakai oleh berbagai kalangan).

Jadi,UML dibuat untuk memudahkan para system developer untuk berdiskusi dengan bahasa pemodelan yang mudah dipahami.

Kegunaan UML ?

UML digunakan untuk memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi object. Dan juga untuk menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin.


 5 Tahapan membuat UML

Ada beberapa tahapan yang akan kita lalu dalam proses pembuatan model diagram ini, yaitu :

1. Membuat Functional Requirement

Pada tahapan yang pertama ini kita bisa membuat tulisan yang mendeskripsikan tentang sistem apa yang akan dibuat. Deskripsi sistem bisa berupa tulisan tangan atau ketikan di Word Prosesor, jadi tidak harus formal. Bebepera yang harus dideskripsikan yaitu sistem apa yang akan dibuat dan bagaimana alur program tersebut

Contoh Functional Requirement :

Membuat aplikasi web untuk sistem informasi pembayaran mahasiswa :

  • Menginput data pembayaran mahasiswa
  • Membuat laporan data pembayaran
  • dan lain sebagainya

2. Membuat Use Case Diagram

Setelah itu kita buat Use Case diagram. Di mana pada diagram ini kita tentukan actor dan use casenya. Untuk actornya sendiri dari tahapan satu yaitu : Mahasiswa dan Administrator/ Bagian Keuangan.

3. Membuat Class Diagram

Selanjutnya buat class diagram. Di sini kita akan mengklasifikasikan class-class dan attribute yang akan dibuat. Class nantinya digunakan untuk proses coding sebuah program.

4. Membuat Activity Diagram

Diagram ini sangat mirip dengan flowchart. Sehingga mudah sekali untuk dibaca


Contoh Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB : 

1.  Membuat Functional Requirement 

      Perpustakaan berkembang dengan pesat dan dinamis, sistem manualnya dirasakan tidak lagi memadai untuk penanganan beban kerja. Khususnya kegiatan rutin dalam bidang pengadaan, pengatalogan, dan pengawasan sirkulasi. Perpustakaan merupakan instansi yang menyediakan bahan-bahan pustaka sebagai sumber informasi memerlukan sistem komputerisasi untuk mengolah data dan untuk melakukan kegiatan kerja perpustakaan.

     Kemudahan pengunjung untuk mendaftar, mendapatkan informasi tentang bahan pustaka dan untuk melakukan transaksi peminjaman bahan pustaka menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan Berdasarkan permasalahn itulah maka disusulkan adanya pengembangan sistem yang telah ada agar kinerjanya semakin baik.

Pada Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB ini terdapat 3 entitas, yaitu:

1. Peminjam

    Peminjam merupakan orang yang nantinya akan melakukan Registrasi, Peminjaman Buku, Pengembalian Buku dan Perpanjangan Peminjaman.

2. Petugas

    Bertugas melayani pembuatan Kartu Anggota, Mengolah Data, serta Membuat Laporan Bulanan.

3. Pimpinan

    Orang yang menerima Laporan Bulanan yang diserahkan oleh Petugas yang nantinya akan di ACC

2. Membuat Use Case 

Pada Diagram Usecase dibawah ini dijelaskan bahwa Peminjam diharuskan untuk melakukan regristrsi terlebih dahulu. Jika sudah maka peminjam bisa melakukan memilih buku, meminjam buku, mengembalikan buku atau melakukan memperpanjang pinjaman buku sesuai dengan prosedur yang berlaku.Petugas diharuskan     melakukan login, setelah itu petugas melakukan rekap data bukudata anggota serta membuat laporan bulanan. Sedangkan Pimpinan melakukan pengecekkan laporan yang nantinya akan di-ACC

3. Membuat Class Diagram

        Pada Diagram Class berikut ini, dijelaskan lebih rinci mengenai prosedur yang terjadi di sistem tersebut. Adanya atribut dan operasi pada setiap aktor dan proses.



4. Membuat Activity Diagram

         Pada Diagram Activity, dijelaskan berbagai aktivitas dari setiap aktor, mulai dari Peminjam, Petugas sampai Pimpinan.

-        -    Activity Diagram Peminjaman Buku



Activity Diagram Pengembalian Buku dan Perpanjangan Peminjaman


- Activity Diagram Input Data Anggota


- Activity Diagram Input Data Buku


- Activity Diagram Pengecekan Laporan Bulanan









Analisa Perancangan Sistem Informasi



Analisa dan perancangan sistem informasi adalah proses penguraian suatu pokok dan menyelidiki kedaan yang sebenarnya dalam sebuah entitas atau guna mencari indikasi komponen dan unsur-unsur penting dalam membangun sebuah sistem informasi. Didalam menganalisa rancangan sistem informasi, diperlukan survey proyek sistem guna mengumpulkan data awal kemudian diolah menjadi kesimpulan informasi rencana, menganalisa informasi yang sedang berjalan guna mencari indikasi dan potensi-potensi subsistem yang bisa diciptakan atau revisi, dan mendefinisikan kebutuhan komponen-komponen sistem guna untuk meprioritaskan komponen penting.


Analisa dan Perancangan Sistem Informasi jika diurikan satu persatu terdiri dari :

Analisis, yaitu melakukan peyelidikian dan kajian terhadap suatu pokok dan menguraikan pokok tersebut sehingga ditemui partikel komponen terkecil, sedangkan analis adalah orang yang melakukan analsis;

Percancangan, adalah aktivitas atau perbuatan penataan, penyusunan, atau reka cipta. Dalam hal ini perancangan sistem;

Sistem, adalah kumpulan bagian – bagian komponen dan elemen yang bekerja sama dalam satu kesatuan untuk menghasilkan satu tujuan tentertu. contohnya sistem pada mobil ada sistem wiring kabel, sistem transmisi, sistem kolom kemudi, sistem suspensi dan sistem mesin. Bahkan, mesin pun punya subsitem lagi seperti sistem startersistem bahan bakar dan sistem pengapian;

Informasi, adalah Analisa dan perancangan sistem informasi ANSI adalah proses penguraian suatu pokok dan menyelidiki kedaan yang sebenarnya dalam sebuah entitas atau guna mencari indikasi komponen dan unsur-unsur penting dalam membangun sebuah sistem informasi. Didalam menganalisa rancangan sistem informasi, diperlukan survey proyek sistem guna mengumpulkan data awal kemudian diolah menjadi kesimpulan informasi rencana, menganalisa informasi yang sedang berjalan guna mencari indikasi dan potensi-potensi subsistem yang bisa diciptakan atau revisi, dan mendefinisikan kebutuhan komponen-komponen sistem guna untuk meprioritaskan komponen penting.

Pengertian Sistem

Dalam suatu sistem terdapat beberapa subsistem – subsistem yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya guna mendukung semua kegiatan yang ada dalam perusahaan yang sifatnya rutin. Dengan menjalankan suatu sistem yang benar, dan teratur sesuai dengan prosedur yang berlaku, maka hal ini dapat membantu kelancaran semua kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Karakteristik sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengn lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem (environment) adalah apapun di luar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui media penghubung ini memungkinkan sumber daya yang ada mengalir dari satu subsistem kesubsistem lainnya.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah hasil dari energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukkan untuk subsistem yang lain. Contohnya panas yang dihasilkan sistem komputer adalah keluaran yang tidak berguna sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan (objective) yang sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem.

Kriteria Sistem Yang Baik

a. Kegunaan

Sistem harus dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk proses pengambilan keputusan.

b. Ekonomis 

Sistem harus dapat menyumbang suatu nilai tambah sekurang kurangnya sebesar biayanya.

c. Keandalan

Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan dapat beroperasi secara efektif dan efisien.

d. Kapasitas

Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedur mudah diikuti

e. Fleksibilitas

Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan – perubahan.


Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang informasi menurut pakar:

a. Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Informasi sesungguhnya berasal dari data yang kemudian diproses sehingga data tersebut memiliki arti bagi pemakianya. (Raymond Mc. Leod, Jr, 2004) 

b. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, H. M.,2005 ) .


Analisa Sistem

a. Pengertian Analisa Sistem

Analisa sistem menurut Jogiyanto Hartanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi 2005 “sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan”.

b. Langkah-langkah Analisa Sistem menurut Jogiyanto (2005)

meliputi :

1. Mengidentifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisa sistem. Masalah dapat didefinikasikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah ini yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Tugas yang harus dilakukan adalah sebagai berikut ini :

    a. Mengidentifikasi penyebab masalah 

        Yaitu dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek-subyek permasalahan yang telah             diutarakan oleh analis sistem.

    b. Mengidentifikasi titik keputusan

        Dasar identifikasi titik keputusan dapat digunakan dokumen sistem bagan alir formulir.

    c. Mengidentifikasi personil-personil kunci

        Dengan mengacu pada bagan alir dokumen yang ada didalam perusahaan serta                     dokumen deskripsi jabatan.

2. Memahami Kerja dari Sistem yang ada

Dilakukan dengan mempelajari secara terperinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Analisis sistem perlu mempelajari bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan, kebutuhan-kebutuhan dan kelemahan-kelemahan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.

3. Menganalisa Sistem

Dilakukan berdasarkan pada data yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Yaitu dengan menganalisa kelemahan sistem dan menganalisa kebutuhan informasi pemakai.

4. Membuat Laporan Hasil Analisis

Setelah proses analisis selesai dilakukan tugas berikutnya adalah membuat laporan hasil analisis. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:

    a. Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.

    b. Meluruskan kesalahan pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis              oleh analisis sistem tetapi tidak sesuai dengan pihak manajemen.

    c. Meminta saran-saran dan pendapat-pendapat dari pihak manajemen.

    d. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya


Desain Sistem/Perancangan Sistem

a. Pengertian Desain Sistem

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem adalah desain sistem. “Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam bukunya Jogiyanto. H. M, (2005), bahwa Desain Sistem adalah berupa penggambaran, perencanaandan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Tujuan dari desain sistem ini adalah memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli tehnik lainnyayang terlibat.

b. Alat –alat bantu dalam Perancangan Sistem/Desain Sistem

Alat Bantu yang digunakan dalam desain sistem adalah:

1. Bagan Alir (flowchart)

merupakan bagan yang menunjukkan alir (flow) prosedur sistem secara logika. Bagan Alir digunakan pertama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Simbol-simbol bagan alir yang digunakan adalah sebagai berikut: 

2. Dekomposisi

Merupakan grafik yang dapat dipecah menjadi beberapa bagian yang terkecil sehingga mudah dipelajari , decomposisi mempunyai 4 bagian yaitu :

    1. Memecahkan masalah-masalah yang besar ke bagian-bagianyang bisa dipecahkan.

    2. Untuk membantu testing program

    3. Untuk membantu penggambaran flow

    4. Untuk membantu di dalam melacak proses terkecil sampai tertinggi

3. Context Diagram

Diagram context adalah diagram tingkat atas, merupakan diagram yang paling tidak detail dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan keluar sistem dan ke dalam dan keluar entitas-entitas external. 

4. Desain Input Output

 a. Desain Input Masukan sistem harus dirancang secara rinci mulai perangkat yang akan             digunakan sampai dengan desain yang digunakan kerena jika desain masukan kurang             lengkap maka akan berdampak informasi yang dihasilkan data yang disimpan                          atau informasi yang dihasilkan juga tidak sesuai dengan kebutuhan sistem.

Tujuan dari desain input adalah :

    1. Untuk mengefektifkan biaya pemasukan.

    2. Untuk mencapai keakuratan system yang tinggi.

    3. Menjamin pemasukkan data yang dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai.

Dalam mendesain input ada beberapa tipe input yaitu :

    1. Eksternal : Pemasukan data berasal dari luar organisasi

    2. Internal : Pemasukkan data berasal dari dalam organisasi

b. Desain Output

    Desain output keluaran merupakan hasil yang tidak diabaikan karena keluaran yang                dihasilkan harus memuadahkan bagian setiap unsur manusia yang memerlukan :

    1. Eksternal : Pemasukan data berasal dari luar organisasi

    2. Internal : Pemasukkan data berasal dari dalam organisasi 

Selection Sistem

Menyeleksi atau memilih teknologi untuk sistem informasi merupakan tugas yang tidak mudah. Tahap seleksi sistem (system selection) merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi (Jogianto, 2005)

 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah merupakan tahap meletakkan atau menerapkan sistem supaya sistem tersebut siap untuk dioperasikan. Tahap ini juga meletakkan kegiatan pengkodean program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi. Tahap dari implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menerapkan rencana implementasi

    Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang             dibutuhkan selama tahap implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya            yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk             anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian             terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan            kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul     waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.

2. Melakukan kegiatan implementasi

`   Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam        rencana implementasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi     ini adalah sebagai berikut :

    a. Pemilihan dan pelatihan personil.

    b. Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. 

    c. Pemograman dan pengetesan sistem.

    d. Konversi sistem.

3. Tindak Lanjut Implementasi

Tindak lanjut implementasi merupakan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu.

Perawatan Sistem

Face ini merupakan fase perawatan terhadap sistem yang telah dikembangkan dan diimplementasikan. Cakupan face ini berupa proses perawatan terhadap sistem yang berkaitan dengan perawatan berkala dari sistem maupun proses terhadap perbaikan sistem manakala sistem menghadapi kendala dalam operasionalnya akibat masalah teknis dan non teknis yang tidak terindikasi dalam proses pengembangan sistem. Proses maintenance ini juga meliputi upaya-upaya pengembangan terhadap sistem yang telah dikembangkan sebelumnya dalam menghadapi mengantisipasi perkembangan maupun perubahan sistembersangkutan.